Andthere is hardly a better, or nobler thing a film can do than inspire love. This beautiful, mysterious movie is a time-lapse study of Mason, growing up from around the age of five to 18, from

The Gift Season 1PERHATIAN!Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini. Bagaimana jika ternyata hidup yang dijalani saat ini berjalan di atas sebuah misteri masa lalu? Bagaimana jika misteri itu perlahan mulai menampakkan wujudnya melalui cara-cara tidak biasa, cara-cara yang sulit dinalar oleh logika? Apakah Anda akan mengikutinya atau membiarkannya? Kebingungan seperti itu yang ditawarkan serial Turki original Netflix The Gift Season 1. Anda akan diajak mengikuti perjalanan seorang Atiye yang menegangkan dan penuh teka-teki. Tayang sebanyak 8 episode, serial ini tidak terlalu banyak memakan waktu. Tertarik untuk mulai menontonnya? Lebih baik intip sedikit cerita serial tersebut melalui sinopsis dan ulasan berikut ini. Simak yuk! Sinopsis Atiye Beren Saat adalah seorang pelukis muda dan terkenal asal Istanbul. Wanita tersebut menghasilkan banyak uang melalui menjual lukisan-lukisannya yang sebagian besar menampilkan simbol-simbol aneh. Atiye menjualnya di pameran-pameran seni bersama rekannya bernama Ozan Metin Akdülger. Suatu hari Erhan Mehmet Günsür yang merupakan seorang arkeolog membuat hidup Atiye berubah di luar kendali. Semua bermula ketika Erhan menemukan sebuah simbol yang terletak jauh di dalam jantung jaringan gua kuno. Simbol tersebut cocok dengan salah satu lukisan Atiye bahkan sama persis. Sebelumnya, ketika Atiye dan Ozan sedang mempersiapkan pameran, Cansu melihat ke arah cermin dan di sana dia mendapati seorang wanita asing berada di seberang jalan sedang menatapnya. Kembali ke simbol yang ditemukan Erhan, Atiye mengetahui informasi tersebut melalui berita terbaru di rumahnya. Atiye lantas segara mencari tahu yang sebenarnya terjadi. Wanita itu langsung menuju ke area gua di Gobekli Tepe. Namun, dia berhenti di tengah jalan untuk dan membawa seorang gadis dengan simbol di dahinya. Sementara itu, Erhan yang masih berada di lokasi berjalan ke arah yang lebih dalam. Di sisi lain, rekannya bernama Celal tiba-tiba berhenti sebab mendengar seseorang menyanyikan sebuah lagu. Selanjutnya kedua orang tersebut menemukan sebuah bagian yang seolah ditutup menggunakan lilin lebah. Mereka tidak membukanya. Atiye yang sudah sampai di lokasi segera menemui Erhan dan menyampaikan mengenai simbol yang dia lukis. Atiye melanjutkan bahwa dia merasa terhubung dengan “mereka” tapi Erhan tidak begitu menganggapnya serius dan memilih pergi. Cerita The Gift Season 1 berlanjut ketika gadis dengan simbol di dahi mengetuk pintu dan meminta bantuan Atiye untuk pergi ke lokasi penggalian. Ketika itu waktu sudah menunjukkan tengah malam. Atiye mengikutinya sampai Erhan mengetahui hal tersebut dan segera menariknya ke luar. Atiye menceritakan gadis yang dia lihat punya simbol bintang di dahinya, tapi orang-orang di sekitar tidak melihatnya, keesokan harinya, Ozan melamar Atiye dan diterima. Namun, sebuah ketukan dari arah pintu mengejutkan mereka. Rupanya itu adalah Erhan yang sekaligus mengabarkan bahwa mereka sudah menemukan gadis aneh yang dimaksud Atiye. Gadis aneh tersebut terlihat sedang menggaruk simbol Atiye kembali untuk mempersiapkan pernikahannya. Sementara itu, Erhan berubah menjadi selebritas baru karena penemuannya tersebut. Atiye kembali menemui Erhan. Keduanya kemudian memilih untuk menemui dan berbicara dengan profesor mengenak simbol tersebut. Menurutnya, salah satu maknanya adalah “Siapa kamu?”. Sayangnya, disuksi dengan sang profesor harus disudahi sebab Atiye harus melakukan fitting terhadap gaun voucher streaming Netflix, Disney+, Prime Video, Viu, dll murah di Lazada Pada malam harinya ketika Atiye dan Cansu pergi makan malam, Atiye mulai mendengar suara yang menakutkan. Suara tersebut mengalihkan perhatiannya dan tiba-tiba mengirimnya ke sebuah ruangan yang di dekatnya terdapat peti mati. Dari dalam, sesosok mayat merangkak ke luar untuk membebaskan diri. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Atiye? Bagaimana simbol tersebut bisa sama persis? Apa rahasia di baliknya? Serial tentang Kekuatan Supernatural Theres still a dance-like quality to his choreography, but he doesn't regard the body as an instrument so much as he does a bonsai tree that can only expression itself by being broken down to SUTRADARA Hanung Bramantyo akhirnya kembali lagi dengan kelihaian yang membuat namanya pertama kali dilirik sebagai sutradara potensial; kemampuan menggarap drama kehidupan dengan eksplorasi karakter awal mempromosikan film ini, Hanung sudah mengatakan bahwa The Gift adalah film yang personal baginya. Oleh rumah produksi Seven Sunday Films, sutradara 42 tahun ini diberi kebebasan sepenuhnya untuk mengatur pemain dan semesta dalam film ini. Nyatanya, Hanung memang tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia langsung membawa latar cerita ke tempat yang paling diakrabinya, Yogyakarta. Dia bahkan memulainya dengan narasi yang sedikit romantis tentang kota kelahirannya itu, melalui mulut karakter utamanya, Tiana Ayushita. Hanung mengibaratkan Yogya sebagai "kota yang aromanya seperti kayu tua yang divernis". Serba tua, serba penuh kenangan, serba mampu memberikan inspirasi. Dengan semesta seperti ini, kita lalu dibawa pelan-pelan untuk mengenal Tiana, novelis yang kembali ke Yogyakarta untuk mencari inspirasi demi menulis novelnya. Dia memilih tinggal agak menyepi, di sebuah rumah tua dengan pintu kayu dan lantai keramik disewanya penuh, tapi ada satu bagian rumah yang tidak boleh dimasuki. "Itu tempat tinggalnya anak jenderal, yang punya rumah ini," kata pria santun yang mengantar Tiana berkeliling rumah. Momen-momen dalam film lantas membuat Tiana harus berurusan dengan si anak jenderal. Seorang pria tunanetra yang sinis dan minim simpati, Harun Reza Rahadian. Dari sini, mengalunlah sebuah drama tentang masa lalu yang belum termaafkan, tentang kenyamanan hidup dalam gelap dan bayang semu, serta cinta yang menyelusup tanpa bisa dikendalikan. Sebagai sebuah film, The Gift menemukan sinar terangnya tiap kali Tiana dan Harun berinteraksi. Pada saat pertemuan pertama kali mereka dalam momen sarapan, hingga saat mereka menemukan kenyataan bahwa keduanya punya latar belakang masa lalu yang sama, membuat kita akan mudah bersimpati pada yang belakangan lebih asyik membuat film supermelodrama, kembali hadir dengan kemampuannya mengolah dialog-dialog sederhana tapi penuh kedalaman, seperti yang pernah dilakukan saat menggarap Brownies 2004, Catatan Akhir Sekolah 2005, Jomblo 2005, hingga Perahu Kertas 2012. Dengan dialog yang tepat sasaran, Hanung dan penulis skenario Ifan Ismail secara diam-diam mampu menunjukkan kepada penonton karakter dan kepedihan-kepedihan hidup yang dialami Tiana dan Harun. Tak ada melodrama berlebihan seperti yang pernah dilakukan Hanung dalam Ayat-Ayat Cinta, atau Ifan dalam Ayat-Ayat Cinta yang terbawa hingga ke penonton justru dibangun dari dialog dan adegan sederhana tapi kuat. Keasyikan menonton interaksi keduanya juga dikuatkan dengan visual indah penuh metafora dan simbol. Misalnya saat Harun menyerahkan kunci gembok yang membatasi ruang mereka, sahabat Tiana yang bernama Bona, atau tiap kali Tiana memejamkan matanya untuk bisa merasakan pancaindranya bekerja. Tentu saja, semua momen tersebut bisa bekerja dan berdampak maksimal pada penonton berkat akting Reza dan Ayushita. Reza sekali lagi membuktikan dia adalah aktor muda terbaik Indonesia hingga saat ini. Kemampuannya menerjemahkan karakter jauh dibandingkan aktor-aktor muda saat ini. Sayangnya, keapikan cerita yang sudah dibangun sejak awal perlahan menghilang saat karakter Arie Dion Wiyoko datang. Pria yang sudah lama mengincar cinta Tiana ini membuat bangunan cerita sederhana nan kuat berubah menjadi melodrama yang nyaris klise. Memang tidak bisa dibilang bahwa kehadiran Arie membuat film ini menjadi buruk, tapi dia membuat The Gift gagal menyelesaikan kisahnya sebagai sebuah perenungan dan perjuangan keluar dari gelap dan masa lalu.amm Additionally incentives must be provided regardless of whether the review is positive or negative. With those key rules in mind, let's explore three common incentives companies can offer to persuade customers to provide a review. Tip 1: Offer a Future Discount. Discounts are the most obvious incentive businesses can offer in exchange for
Kelam. Begitulah kisah masa kecil Tiana yang diperankan oleh Romaria. Ditambah lagi ketika ayahnya meninggalkan rumah dan ibunya tewas gantung diri. Hal ini yang membuat Tiana sering bersembunyi di dalam gelap. Semuanya menjadi awal dari review film The Gift kali ini. Film drama terbaru Indonesia yang bisa kamu saksikan di bioskop-bioskop Indonesia. Tak lagi punya orang tua, Tiana kemudian dirawat di sebuah panti asuhan. Seorang ibu yang bijak Christine Hakim sudah dianggap sebagai ibu kandung oleh Tiana. Ketika sudah dewasa, Tiana Ayushita Nugraha sudah bisa hidup mandiri dari pekerjaan sebagai penulis novel. Tiana pun kemudian memilih pindah ke Yogyakarta di sebuah rumah kos yang sederhana agar bisa mendapatkan inspirasi menyelesaikan tulisannya Kelam bagi sang pemilik rumah kos bernama Harun Reza Rahardian. Pemuda tuna netra yang harus dibantu oleh tiga asisten rumah tangga. Harun yang sering menghabiskan waktunya menjadi seniman pun sering bertingkah aneh. Salah satunya adalah ketika Harun mendengarkan musik dengan suara yang sangat kencang yang membuat Tiana terganggu. Sempat berbeda pendapatan, namun pada akhirnya, waktu yang terus berlalu membuat Tiana mulai menaruh perhatian pada sosok Harun. Tiana meyakini bahwa masa lalunya yang kelam tidak jauh berbeda dengan Harun. Begitu juga dengan Harun. Kelam karena tidak mampu melihat lagi dengan kedua matanya karena kecelakaan. Tiana yang datang kemudian mengubah sosok Harun. Ketika Tiana dan Harun tengah dekat, tiba-tiba Tiana kedatangan sosok Arie Dion Wiyoko. Teman kecilnya saat di panti asuhan yang kini sudah sukses. Arie tiba-tiba mengungkapkan keinginan agar Tiana bisa menjadi istrinya. Tiana yang merasakan kesempurnaan pada sosok Harun menjadi bimbang ketika Arie datang. Pilihan apa yang harus dilakukannya? Sebuah jawaban yang hanya akan kamu temukan di film The Gift secara langsung di bioskop dan bisa menyimpulkan sendiri ending atau akhir ceritanya. Baca Juga Alkisah dari Film The Gift Sumber The Gift movie ID Hanung Bramantyo mencoba untuk tampil berbeda di film ini. Apalagi ketika dirinya dianggap gagal menggarap film Benyamin Biang Kerok yang tidak terlihat seperti sentuhan Hanung. Setidaknya ini diperbaiki Hanung dalam film The Gift. Tidak lagi membuat naskah yang asal-asalan, namun sepertinya The Gift sudah dipersiapkan dengan matang oleh Hanung. Film yang sebelumnya pernah tampil di JOGJA NETPAC ini setidaknya lebih baik dari film terakhir Hanung yang tampil di bioskop yaitu Benyamin Biang Kerok. Ciri khas Hanung dalam membangun karakter pemerannya mampu dilakukannya dengan baik. Hanya saja karakter Arie yang diperankan oleh Dion Wiyoko tidak mendapatkan porsi yang begitu banyak di film ini. Konflik ceritanya memang terlihat datar, namun melalui karakter utamanya yaitu Tiana dan Harun, Hanung seperti menyisipkan konflik tersebut di dalam filmnya. Semuanya bergejolak dan membuat penonton ikut merasakan langsung bagaimana batin mereka bertentangan dengan kisah antara Harun dan Tiana Semua yang ditampilkan Hanung di dalam film ini terlihat sederhana tanpa mengurangi apa yang ingin disampaikannya. Tentu saja, sebuah twist yang tidak terduga menjadi pelengkap dari film The Gift. Sangat sederhana dan cukup membuat penonton bertanya-tanya, kesimpulan apa yang mereka buat sebagai akhir dari cerita film The Gift. Tidak ketinggalan, penonton akan diajak bertamasya ke Yogyakarta dan Italia yang menawarkan pemandangan-pemandangan apik sekaligus bersahaja melalui sinematografi yang asyik. Sekilas terlihat sesuai dengan cerita yang ditawarkan Hanung yang memang sederhana. Tidak ingin ketinggalan film terbaru Indonesia di akhir bulan Mei ini? Yuk, pesan tiket bioskopnya di BookMyShow. Baca Juga Sinopsis Film The Gift Post navigation
Indonesiais the world's most populous Muslim country and its third largest democracy. Spread over 17,000 islands, if superimposed end-to-end on the map of Europe, the country would span the Recommended for YouAllAnimeHome>REVIEW THE GIFT 2015 INDONESIA + PENJELASANNYA KAMU SUKA KEJUTAN? INI ADA KADO! ReviewFilm>
InIndonesia, the world's largest Muslim-majority country, Muslims struggle to reconcile radically different sets of social norms and laws, including those derived from Islam, local social norms, and contemporary ideas about gender equality and law. Here, John Bowen explores this struggle through archival and ethnographic research and through interviews with national religious and legal figures.
Tiana Ayushita seorang penulis novel memilih untuk tinggal di rumah kontrakan di Yogyakarta yang dimiliki oleh Harun Reza Rahadian. Suatu malam Tiana yang sedang menulis dan berusaha untuk tidur, terusik oleh suara kencang dari musik yang diputar oleh Harun. Keesokan harinya, Harun yang merasa bersalah, mengajak makan pagi Tiana. Tiana baru sadar kalau Harun adalah seorang tuna netra yang memilih menutup diri dari dunia luar dan hidup dalam kesendirian. Seiring berjalanannya waktu, Harun yang keras kepala dan satir akhirnya mulai membuka diri kepada Tiana dan timbulah perasaan saling cinta diantara mereka. Hanung Bramantyo yang dikritik habis karena film Benyamin Biang Kerok 2018 gagal dipasaran dan kualitasnya sangat kurang, yang bahkan di IMDb mendapatkan nilai dari 170 votes, kembali menunjukan kepiawaiannya dalam menggarap suatu film seperti yang dia tunjukan pada film Jomblo, Get Married dan Catatan Akhir Sekolah. Hanung memang lebih cakap dalam menggarap film-film yang sederhana, tapi agak kesulitan dalam menggarap film-film besar. Bisa jadi Hanung kali ini diberikan keleluasaan dalam meramu segala unsur artistik tanpa ada campur tangan pihak-pihak lain. The Gift banyak memberikan gambar-gambar memanjakan mata yang dipenuhi oleh metafora yang cerdas mengenai arti dari kesendirian, kegelapan dan tentunya arti dari “the gift” itu sendiri. Hanung juga sangat baik dalam menampilkan banyak shot yang subtil nan sederhana namun sangat kuat dari segi artistik dan feel. Reza Rahadian kembali membuktikan dia adalah aktor terbaik Indonesia, pada Benyamin Biang Kerok pun dia masih memberikan akting yang baik, walau naskahnya membuat karakter yang dia perankan sungguh menjengkelkan. Reza mampu memberikan emosi yang kuat dalam berbagai adegan mulai dari perasaan cintanya kepada Tiana sampai rasa frustasinya atas keadaan fisiknya itu. Ayushita yang namanya mulai terangkat di film Bukan Bintang Biasa, akhir-akhir ini pintar dalam memilih peran. Perannya di Kartini, Berangkat dan Satu Hari Nanti patut diacungi jempol. Begitu juga di film The Gift ini, dia mampu memerankan seseorang yang memiliki masa lalu yang kelam sehingga mempengaruhi jalan hidupnya dan bagaimana dia dalam mengenal orang lain. Christine Hakim aktris gaek yang berperan sebagai pekerja sosial yang mengasuh Tiana sejak kecil, turut memberikan penampilan terbaiknya, walau dengan durasi yang terbatas itu. Musik pengiringnya yang diaransemen oleh Charlie Meliala membuat suasana getir, romantis maupun suasana menyenangkan menjadi semakin ketara. Musiknya tidak memanipulasi penonton untuk membangun suasana seperti film-film horor kebanyakan atau film-film romantis kacangan lainnya. Akhir film yang cukup mengejutkan, tapi sayangnya cukup terburu-buru dan kurang kuat dalam menggugah perasaan penonton. Ditambah endingnya tidak sesuai dengan fakta medis yang ada. Final Verdict Hanung Bramantyo kembali memberikan sentuhan terbaiknya, namun sayang endingnya kurang memuaskan dan dengan unsur medis yang tidak sesuai dengan kenyataan. Review The Gift 2018 - Cerita Cinta Reza Rahadian Penyandang Tunanetra dengan Seorang Penulis Novel Just76% of boys and 78% of girls in Indonesia attend secondary school. Response: Education is a priority at Compassion centers. Tutoring, access to textbooks, and other educational opportunities encourage children to stay in school. And as children get older, they can explore vocational opportunities to help them become financially self Bersama dengan Seven Sunday Films, Hanung Bramantyo mempersembahkan proyek besarnya yaitu film "The Gift" yang akan tayang pada 24 Mei 2018. Menjadi karya paling jujur Hanung, film ini diperankan oleh para artis papan atas Indonesia seperti Reza Rahadian, Ayushita, Dion Wiyoko dan Christine ini menceritakan tentang sosok Harun seorang tuna netra yang menutup diri dari dunia luar. Karakter Harun yang diperankan oleh Reza Rahadian menjadi pengalaman pertamanya berakting sebagai seorang tuna netra. IDN Times mendapat kesempatan menyaksikan film "The Gift" dan merangkum 7 hal yang wajib kamu tahu seblum nonton film Penuh teka-teki alur cerita yang tidak dijelaskan secara Seakan ingin mengajak penonton dengan seninya dalam film, Hanung Bramantyo banyak memberikan tanda tanya yang menggelitik penonton dengan keluar ruangan bioskop dengan kebingungan. Ingin membuat para penonton mempunyai makna sendiri dengan tebakan masing-masing. Akan banyak teka-teki dalam cerita film "The Gift" terutama dalam karakter Tiana yang diperankan oleh Ayushita Nugraha. Mulai dari prolog yang menampilkan dirinya terdampar di pinggir pantai, hingga tenggelam dalam lautan yang tersambung dengan pintu kamarnya. Makin penasaran kan?2. Terdapat beberapa dialog yang Lagi-lagi sukses membuat penonton bertanya-tanya dan menebak sendiri alur cerita. Hanung membiarkan para penonton mengeksplorasi cerita dengan beberapa dialog yang kesannya menggantung di beberapa scene. Namun pengemasan film ini cukup bagus untuk membuat penonton tidak bosan mengingat cerita dalam film ini lebih terkesan gelap dan Masa lalu gelap Tiana dan 'dunianya' yang sulit Untuk kalian yang menyukai film ringan tanpa mengeluarkan energi untuk berpikir keras mengenai cerita dalam film, maka film ini bisa menjadi tantangan untuk kamu menikmati cerita dengan hints yang yang cukup membingungkan dan butuh energi lebih untuk film Indonesia pada umumnya membuat cerita flashback secara rinci dan lengkap menjelaskan masa lalu pemeran dengan jelas, di film "The Gift" ini akan menyajikan flashback yang singkat dan lagi-lagi menggantung. Karakter Tiana dengan dunia yang ia buat sendiri membuat film ini hanya berisi cerita romance juga 7 Kejanggalan Film 212 The Power of Love, Ada yang Sadar?4. Sinematografi yang sudah tidak perlu diragukan lagi dari Seven Sunday Films, tapi...IDN Times/Ramadani Barus Meski ini merupakan film perdana bagi PH Seven Sunday Films, sebelumnya mereka pernah menggarap beberapa iklan untuk brand-brand ternama dengan kualitas visual yang epic. Namun di awal film ini mulai entah disengaja atau tidak pengambilan gambar cukup membuat tidak nyaman dengan banyak goyangan seperti video ciri khas visual dari PH yang biasa menggarap iklan dengan bagus akan sangat terasa di film ini. Warna, transisi, pengambilan gambar dari jauh dan dekat yang tepat membuat cerita film ini semakin Pertemuan dua insan dengan masa lalu yang gelapIDN Times/Ramadani Barus Secara benang merah kisah cinta Harun dan Tiana cukup banyak dalam film romantis ini. Namun yang membuat film "The Gift" berbeda, ada karakter pemeran utama yang kuat dengan latar belakang, masa lalu, hingga kehidupan yang masing-masing mereka alami. Dua insan dengan hidup yang cukup rumit dan juga belum bisa memaafkan diri sendiri bertemu dan membuka ruang gelap yang selama ini mereka Tidak diambil dari cerita novel atau urban legendIDN Times/Ramadani Barus Hanung Bramantyo sebagai sutradara mengaku bahwa ini merupakan karya terjujur darinya. "Cerita film "The Gift" ini tidak dari novel ataupun cerita urband legend, ini original story. Film ini yang terbaik dalam karir saya," ungkap juga mengaku dalam film ini merasa mengeluarkan segalanya. "Di film sebelumnya saya gak ngerti apa yang saya bikin, apa yang saya masak, film biopik bukan adaptasi bukan. Di film ini saya merasa lebih all out," ungkap suami Zaskia Adya Mecca Mengajak teman-teman tuna netra ikut menikmati karya sineas IndonesiaIDN Times/Ramadani Barus "Bioskop bisik ada karena kita percaya masih ada orang baik di Indonesia," kalimat menyentuh yang diungkapkan pihak acara sebelum screening film dimulai. Menceritakan tentang kehidupan Harun yang seorang tuna netra, Seven Sunday Films mengajak teman-teman tuna netra dan relawan dari "Bioskop Bisik" menikmati film "The Gift" ini kita dukung industri perfilman Indonesia dengan menonton film berkualitas mereka di bioskop!Baca juga Hanung Bramantyo Gandeng Reza Rahadian & Iwan Fals di Film "The Gift" bUxR. 36 177 292 413 45 62 206 284 390

the gift review indonesia