ProvinsiBanten terkenal akan banyaknya pondok pesantren (Ponpes) salafi dan modern, di delapan kabupaten kota. Tidak heran bila selain berjuluk “Tanah Jawara“, Banten juga memilik julukan “Bumi Sejuta Santri“. Salah satu pondok pesantren yang cukup populer di Banten adalah Pesantren Modern Syahida, Cikupa, Kab.Tangerang, Banten.
Secara umum, pengertian pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang mempelajari ilmu agama tafaqquh fi al-dîn dengan penekanan pada pembentukan moral santri agar bisa mengamalkannya dengan bimbingan kiai dan menjadikan kitab kuning sebagai sumber primer serta masjid sebagai pusat of Contents Show Pengertian Pondok Pesantren Menurut Beberapa AhliPengertian Santri 5 Elemen Dasar yang Membentuk Pondok Pesantren 4. Pengajaran Kitab-kitab Kuning klasik Model-model pesantren 1. Pesantren Salaf 2. Pesantren kholaf Modern 3. Pesantren perpaduan Salaf dan kholaf ModernVideo yang berhubungan Pesantren juga dikenal dengan tambahan istilah pondok yang dalam arti kata bahasa Indonesia mempunyai arti kamar, gubug, rumah kecil dengan menekankan kesederhanaan bangunan. Pondok juga berasal dari bahasa Arab ”Fundũq” yang berarti ruang tidur, wisma, hotel sederhana, atau mengandung arti tempat tinggal yang terbuat dari bambu. Sehingga istilah pondok pesantren dapat diartikan sebagai tempat atau komplek para santri untuk belajar atau mengaji ilmu pengetahuan agama kepada kiai atau guru ngaji, biasanya komplek itu berbentuk asrama atau kamar-kamar kecil dengan bangunan apa adanya yang menunjukkan kesederhanaannya. Pengertian Pondok Pesantren Menurut Beberapa Ahli Pengertian pondok pesantren secara terminologis cukup banyak dikemukakan para ahli. Beberapa ahli tersebut adalah 1. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Dhofier 1994 84 2. Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam. Nasir 2005 80 3. Pondok pesantren adalah pendidikan dan pengajaran Islam di mana di dalamnya terjadi interaksi antara kiai dan ustdaz sebagai guru dan para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid atau di halaman-halaman asrama pondok untuk mengkaji dan membahas buku-buku teks keagamaan karya ulama masa lalu. Dengan demikian, unsur terpenting bagi pesantren adalah adanya kiai, para santri, masjid, tempat tinggal pondok serta buku-buku kitab kuning. Team Penulis Departemen Agama 2003 3 dalam buku Pola Pembelajaran Pesantren. 4. Pesantren sebagai lembaga tafaqquh fi al-dîn yang mengemban misi meneruskan risalah Muhammad SAW sekaligus melestarikan ajaran Islam yang berhaluan Ahlu al-sunnah wa al- Jamã’ah alã Tarîqah al-Mazãhib al-Arba’ah. Rabithah Ma’ahid Islamiyah RMI 5. Pondok pesantren adalah lembaga tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam tafaqquh fi al-dîn dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Mastuhu 1994 6 6. Pondok pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama kampus di mana menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari kepemimpinan leadership seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal. Arifin 1995 240 Pengertian Santri Pesantren atau pondok pondok pesantren tidak terlepas dari istilah santri. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa asal kata pesantren berasal dari kata ”santri” yang mendapat imbuhan awalan ”pe” dan akhiran ”an” yang menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri. Terkadang pula pesantren dianggap sebagai gabungan dari kata ”santri” manusia baik dengan suku kata ”tra” suka menolong sehingga kata pesantren dapat diartikan tempat pendidikan manusia baik-baik. Menurut Madjid 1997 19-20 kata santri itu berasal dari perkataan ”sastri” sebuah kata dari Sansekerta, yang artinya melek huruf, dikonotasikan dengan kelas literary bagi orang jawa yang disebabkan karena pengetahuan mereka tentang agama melalui kitab-kitab yang bertuliskan dengan bahasa Arab. Kemudian diasumsikan bahwa santri berarti orang yang tahu tentang agama melalui kitab-kitab berbahasa Arab dan atau paling tidak santri bisa membaca al-Qur’an, sehingga membawa kepada sikap lebih serius dalam memandang agama. Juga perkataan santri berasal dari bahasa Jawa ”cantrik” yang berarti orang yang selalu mengikuti guru kemana guru pergi menetap istilah pewayangan tentunya dengan tujuan agar dapat belajar darinya mengenai keahlian tertentu. Istilah ”santri” mempunyai dua konotasi atau pengertian, pertama; dikonotasikan dengan orang-orang yang taat menjalankan dan melaksanakan perintah agama Islam, atau dalam terminologi lain sering disebut sebagai ”muslim orotodoks”. Kedua; dikonotasikan dengan orang-orang yang tengah menuntut ilmu di lembaga pendidikan pesantren. Keduanya jelas berbeda, tetapi jelas pula kesamaannya, yakni sama-sama taat dalam menjalankan syariat Islam. Istilah ”santri” dibedakan secara kontras dengan kelompok abangan, yakni orang-orang yang lebih dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya jawa pra Islam, khususnya nilai-nilai yang berasal dari mistisisme Hindu dan Budha. Santri dalam dunia pesantren dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu a. Santri Mukim Adalah santri yang selama menuntut ilmu tinggal di dalam pondok yang disediakan pesantren, biasanya mereka tinggal dalam satu kompleks yang berwujud kamar-kamar. Satu kamar biasanya di isi lebih dari tiga orang, bahkan terkadang sampai 10 orang lebih. b. Santri Kalong Adalah santri yang tinggal di luar komplek pesantren, baik di rumah sendiri maupun di rumah-rumah penduduk di sekitar lokasi pesantren, biasanya mereka datang ke pesantren pada waktu ada pengajian atau kegiatan-kegiatan pesantren yang lain. Para santri yang belajar dalam satu pondok biasanya memiliki rasa solidaritas dan kekeluargaan yang kuat baik antara santri dengan santri maupun antara santri dengan kiai. Situasi sosial yang berkembang di antara para santri menumbuhkan sistem sosial tersendiri, di dalam pesantren mereka belajar untuk hidup bermasyarakat, berorganisasi, memimpin dan dipimpin, dan juga dituntut untuk dapat mentaati dan meneladani kehidupan kiai, di samping bersedia menjalankan tugas apapun yang diberikan oleh kiai, hal ini sangat dimungkinkan karena mereka hidup dan tinggal di dalam satu komplek. Dalam kehidupan kesehariannya mereka hidup dalam nuansa religius, karena penuh dengan amaliah keagamaan, seperti puasa, sholat malam dan sejenisnya, nuansa kemandirian karena harus mencuci, memasak makanan sendiri, nuansa kesederhanaan karena harus berpakaian dan tidur dengan apa adanya. Selain itu, nuansa kedisiplinan yang tinggi, karena adanya penerapan peraturan-peraturan yang harus dipegang teguh setiap saat, bila ada yang melanggarnya akan dikenai hukuman, atau lebih dikenal dengan istilah ta’zirat seperti digundul, membersihkan kamar mandi dan lainnya. Bahkan saat ini pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Santri Nasional. Pengertian Pondok Pesantren Pondok Pesantren_Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian pondok pesantren secara bahasa dan Istilah, dan kami juga akan jelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pondok pesantren. Pondok Pesantren merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata "pondok" dan kata "pesantren". Kata pondok sendiri diambil dari bahasa arab yaitu funduq فُوْنْدُوْقٌ yang artinya Hotel atau Asrama, dalam bahasa jawa, pondok berarti madrasah atau asrama yang digunakan untuk mengaji dan belajar agama Islam. Sedangkan kata "pesantren" sendiri adalah berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri sendiri berasal dari istilah shastri dan di ambil dari bahasa Sanskerta, yang bermakna orang-orang yang mengetahui kitab suci agama hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci Hindu". Baca juga Secara istilah, pondok pesantren adalah tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, yang diasuh oleh Kiai yang tinggal atau mukim bersama-sama dalam satu lokasi. Sementara itu KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur memaknai pesantren sebagai sebuah empat tinggal santri. Sedangkan menurut Mukhtar Bukhari, Pondok Pesantren merupakan sebuah bentuk pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara tradisional. Sedangkan menurut M. Syarif, Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan dengan sistem asrama pondok, dengan kiai sebagai sentral utama dan masjid sebagai pusat lembaganya. Dengan demikian Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk kebudayaan asli dari Indonesia dan merupakan model pendidikan tertua yang khas. Sedangkan fungsi pondok pesantren adalah sebagai lembaga dakwah,pengkaderan ulama, pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. 5 Elemen Dasar yang Membentuk Pondok Pesantren Ada 5 Lima elemen dasar yang membentuk pesantren, yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik kitab kuning dan kiai. 1. Pondok Pondok adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran berlangsung. Biasanya Pondok dibangun dengan fasilitas yang sangat sederhana sebagai bagian untuk melatih santri-santri hidup sederhana. Dan biasanya pondok pesantren sendiri dibangun dengan bentuk kamar-kamar yang digunakan untuk tempat tinggal Santri, pondok juga merupakan ruang di mana nilai-nilai keagamaan Islam dipelajari sekaligus diterapkan. 2. Masjid Masjid adalah rumah ibadah dan sekaligus menjadi komponen yang tidak dapat dipisahkan dari Pondok Pesantren. Masjid juga merupakan tempat yang tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik salat jamaah 5 waktu, khutbah, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning dan pembinaan moral keagamaan. 3. Santri Santri adalah sebutan bagi peserta didik yang belajar di pondok pesantren. Santri dituntut tidak hanya belajar tentang ilmu agama saja, tetapi sekaligus juga menjadikan ilmu yang dipelajari menjadi cara berpikir dan cara hidup di manapun dan kapanpun ia tinggal. Santri adalah calon pemimpin yang akan menggantikan tugas Ulama untuk berdakwah dan membina umat. 4. Pengajaran Kitab-kitab Kuning klasik Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kuning karangan ulama mazhab Syafi'i yang dijadikan Sumber pembelajaran utama yang diberikan dalam pesantren. Adapun tujuan utama pengajaran ini adalah untuk mendidik calon-calon ulama. Secara keseluruhan kitab-kitab klasik yang diajarkan di pondok pesantren dapat dikelompokkan menjadi 8 yaitu Nahwu dan Shorof Fiqih Ushul Fiqih Hadits Tafsir Tauhid Tasawuf atau akhlak Tarikh sejarah Balaghah sastra arab Adapun metode pengajaran kitabnya dilakukan dengan cara sorogan dan bandongan. Sorogan adalah sistem pengajaran secara Individual, santri datang untuk membaca kitab tertentu sedangkan Kyai mendengarkan dan mengoreksi bacaan Santri. sedang metode Bandongan adalah sistem pengajaran secara kolektif, sekelompok Santri mendengarkan Kyai yang membaca, menerjemahkan dan menerangkan kitab-kitab tertentu. 5 Kiai Kyai adalah ulama yang menjadi sentral pengajaran di pesantren, ilmu pengetahuan dan sistem pengajaran di pesantren ditentukan oleh Kyai. Peran Kyai di pesantren sangatlah penting, hal ini karena Kyai tidak sebatas sebagai pengajar saja, akan tetapi lebih dari itu, kiai berperan juga sebagai pendidik, pembina dan pemberi solusi dalam hampir setiap persoalan kehidupan santri dan masyarakat. Peran kiai juga tidak hanya sebatas dalam dunia pendidikan saja, namun juga menyangkut persoalan keagamaan, sosial, budaya hingga persoalan politik dan Kebangsaan sekalipun. Model-model pesantren Model Pesantren terbagi menjadi tiga, yaitu pesantren Salaf, Pesantren kholaf modern dan Pesantren perpaduan antara Salaf dan kholaf . 1. Pesantren Salaf Pesantren salaf/Salafi yaitu pesantren yang menyelenggarakan pendidikan berdasarkan kitab-kitab klasik atau kitab-kitab kuning yang disusun oleh para ulama-ulama Salaf dan Kyai sebagai figur Sentral. Pesantren ini tidak menyelenggarakan pendidikan formal, seperti SD/ MI, MTs/ SMP, SMA/ SMK/ MA atau bentuk pendidikan formal lainnya. 2. Pesantren kholaf Modern Yaitu pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dengan pengelolaan manajemen modern. Central pendidikan Tidak berpusat pada seorang Kyai Tetapi lebih pada sistem dalam bentuk kurikulum dan administrasi pendidikan formal. 3. Pesantren perpaduan Salaf dan kholaf Modern Yaitu pesantren yang masih menyelenggarakan pengajaran kitab-kitab klasik atau kitab kitab kuning dengan Kyai sebagai figur Sentral, tetapi juga menyelenggarakan pendidikan formal, seperti SD/ MI, MTs/ SMP, SMA/ SMK/ MA atau Bentuk pendidikan formal lainnya. Model inilah yang sekarang banyak dikembangkan oleh para ulama NU. Itulah pembahasan mengenai pondok pesantren. Semoga bermanfaat.

Penjelasansifat wajib Allah Mukholafatu lilhawaditsi adalah wujud Allah tidak sama dengan para makhluk, dan dzat Allah bukanlah berupa daging, tulang dan darah, juga tidak membutuhkan tempat, baik yang ada di dunia maupun selainnya. Karena itu, apapun yang terlintas di benak kita tentang Allah, Dia tidak seperti itu.

Islamic boarding school in Indonesia Pesantren , or pondok pesantren , are Islamic boarding schools in Indonesia. They consist of pondok, mosque, santri, teaching of classical Islamic texts and Kyai.[1] According to one popular tradition, the pesantren educational activity arrangement originated from traditional Javanese pondokan; dormitories; ashram for Hindu or viharas for Buddhists to larn religious philosophies, martial arts and meditation. Institutions much like them are found across the Islamic world and are called pondok in Malaysia and Southern Thailand and madrasa Islamia Islamic madrasa in India and Pakistan and much of the Standard arabic-speaking earth. The pesantren aim is to deepen knowledge of the Qurʾān, specially through the written report of Arabic, traditions of exegesis, the Sayings of the Prophet, law and logic. The term pesantren derives from the root discussion santri or pupil — pe-santri-an or the place of the santri.[2] As social institutions, pesantren take played a major role over the centuries. They emphasise core values of sincerity, simplicity, individual autonomy, solidarity and self-command. Young men and women are separated from their families, which contributes to a sense of private commitment to the organized religion and close bonding to a teacher.[three] [ane] Description [edit] Nearly pesantren’ provide housing or dormitory living at low or no cost for the students Santri. The two type of educations systems are conducted throughout the day. Students in pesantren have almost 20 hours activities starting from early morning prayer starting at 4 am to midnight where they ended the evening with a study group in the dormitory. During the solar day, students nourish formal school which is mandatory until secondary school by 2005 like any other students outside of pesantren, and in late afternoon and evening they have to attend religious ritual followed by religious studies and group studies to complete their homework. Pesantren are provided to Indonesian citizens at depression cost; although today some modern pesantren charge higher fees than previously, they are still significantly cheaper than non-pesantren educational institutions. The traditional pattern was for students to work in the headmaster’s rice fields in exchange for food, shelter, and education. All pesantren are led by a group of teachers and religious leaders known as Kyai. The Kyai is respected as teacher and devout man. Kyai as well play important roles in the community as a religious leader and in recent years as a political figure. There are Kyai families that accept a long history of serving in this part. Some contemporary Kyai are the grandsons and great-grandsons of famous historical figures who established well known pesantren. [1] [two] Starting in the second half of the twentieth century, some pesantren started calculation secular subjects to their curriculum equally a way of negotiating modernity. The add-on of country recognized curricula has afflicted traditional pesantren in a number of ways. It has led to greater control past the national regime. It has likewise restricted the number of hours available for the traditional subjects making for hard decisions. Many pesantren leaders have decided that the preparation of religious leaders is not their sole purpose and are now satisfied to graduate young men and women who have the morality of Kyai.[4] The reduction of hours available to now main two curricula has led to practical changes. While it is still possible for the children of the poor to piece of work in the Kyai’s economic ventures more than just rice fields these days, most parents will pay both room and lath and small tuition. The time that used to be spent working, is at present spent in secular education.[1] Pesantren curriculum has 4 possible components traditional religious education, called ngaji; government recognized curricula in that location are two different types to cull from; vocational skills preparation; character development. Pesantren differ to the caste that they engage each of these components; however, all experience that grapheme development for the students is the defining characteristic of any pesantren.[v] Through curricular redesign pesantren people engage in a process of reimagining modernity. Modernity must be first imagined as potentially dangerous in terms of the morals that often accompany it. Information technology must and then exist imagined as redeemable, that it tin be discrete from ane set of “problematic” morals and reattached to Islamic morality.[6] One prominent pesantren figure in Republic of indonesia is Abdurrahman Wahid Gus Dur, a former President of Indonesia. He was well educated in pesantren during his youth and grown upwardly as a grandson of a Kyai, the founder of one of Indonesian religious political organizations, Nahdlatul Ulama. Gus Dur himself was the head of this system from 1984 until 1999. Afterward his term as President of Republic of indonesia, Gus Dur returned to teaching in his pesantren in Ciganjur.[7] Run into also [edit] Islam in Indonesia Madrasa Surau Kyai, honorific title for leaders of pesantren List of Islamic seminaries Kitab kuning Kota santri Notes [edit] ^ a b c d Zamakhsyari Dhofier The Pesantren Tradition A Study of the Role of the Kyai in the Maintenance of the Traditional Ideology of Islam in Java Tempe, AZ Arizona Country University Program for Southeast Asian Studies Monograph Series. ^ a b Ronald Lukens-Bull 2005 A Peaceful Jihad Negotiating Identity and Modernity in Muslim Coffee. New York Palgrave Macmillan, p. 48 ^ Vickers, Adrian 2005. A History of Modernistic Indonesia . Cambridge University Press. p. 55. ISBN0-521-54262-6. ^ Ronald Lukens-Bull 2000 “Teaching Morality Javanese Islamic Education in a Globalizing Era” Periodical of Arabic and Islamic Studies. Vol. 326-48. ^ Ronald Lukens-Bull 2005 A Peaceful Jihad Negotiating Identity and Modernity in Muslim Java. New York Palgrave Macmillan. ^ Ronald Lukens-Bull 2001 “2 Sides of the Same Money Modernity and Tradition in Indonesian Islamic Education.” Anthropology and Education Quarterly. 323350-372. ^ Greg Barton, 2002. Gus Dur The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Equinox Publishing
Apasaja unsur dalam pondok pesantren? 3. Apa fadhilah membaca Al-Quran? 4. Sebutkan tujuan dan manfaat Al-Qur’an? 5. Sebutkan kegiatan/tradisi warga NU dalam menyiarkan Al-Qur’an! ASWAJA KELAS 6 JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR! 1. Apa yang dimaksud dengan paham Ahlusunnah wal jamaah? 2. Apa yang kamu ketahui tentang sifat

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID BhSR6mwr-tVj5qOFyQshUOzAE613359YrgZgM-HSViAsYNxaU_ILJA==

Pondokpesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang diperkenalkan di Jawa sekitar 500 tahun yang lalu. Sejak saat itu, lembaga pesantren tersebut telah mengalami banyak perubahan dan memainkan berbagai macam peran dalam masyarakat Indonesia. Pada zaman walisongo, pondok pesantren memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa. - Sejarah pendidikan di Indonesia tak lepas dari akar sejarah pendidikan model pondok pesantren. Pondok Pesantren adalah suatu sistem pendidikan yang mana murid atau disebut santri tinggal dan belajar bersama dalam sebuah pondokan. Dalam pembelajaran itu pondok pesantren dibimbing oleh guru yang lebih dikenal dengan sebutan pendidikan ini umunya hanya memberikan pelajaran agama Islam. Baca juga Perkembangan Sejarah Pendidikan di Indonesia Istilah pondok pesantren di tiap daerah Jawa, Sunda, dan Madura menggunakan istilah pondok pesantren. Sedangkan di Aceh disebut sebagai dayah atau rangkang atau menuasa. Sementara di Minangkabau disebut sebagai surau. Sistem pendidikan pondok pesantren Setiap pesantren pasti memiliki beberapa fasilitas yang merujuk pada arti pesantren itu. Salah satunya adalah adanya tempat yang disebut pondok atau pondokan. Pondok atau pondokan ini digunakan untuk tempat tinggal para santri atau yang dikenal dengan asrama. Di pondok ini terjadi interaksi kegiatan belajar mengajar antara santri dan kiai pembimbingnya. Dengan adanya pondokan ini akan tercipta suatu hubungan komunikatif yang timbal balik antara santri dan kiai, juga antarsantri dan santri lainnya.
11Hal Anti-Mainstream yang Wajib Kamu Ketahui dari Seorang Santri. Mendengar kata santri, apa yang terbesit dalam benakmu? Semua pasti akan menjawab pondok pesantren. Ya, karena pondok pesantren sangat kental dan tidak bisa dipisahkan dengan santri. Memang, berbeda sekali antara murid dalam pendidikan formal dengan santri dalam pandangan
DAMPAKGLOBALISASI TERHADAP UMAT ISLAM. Saat ini manusia masuk pada era globalisasi, teknologi semakin maju dan berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Kata teknologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu dari kata techne (seni, kerajinan, keterampilan) dan logis (kata studi atau tubuh ilmu pengetahuan) (Muhammad Yaumi, 2018). bcHV. 151 259 383 205 366 113 392 484 56

apa yang kamu ketahui tentang pondok pesantren